Memayu Hayuning Bawono

Tansah Eling Lan Waspodo

Jumat, 24 Desember 2010

Semar

Artinya : Mengembani sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan manusia
Filosofi, Biologis Semar
Javanologi : Semar = Haseming samar-samar (Fenomena harafiah makna kehidupan Sang Penuntun). Semar tidak lelaki dan bukan perempuan, tangan kanannya keatas dan tangan kirinya kebelakang. Maknanya : “Sebagai pribadi tokoh semar hendak mengatakan simbul Sang Maha Tumggal”. Sedang tangan kirinya bermakna “berserah total dan mutlak serta selakigus simbul keilmuaan yang netral namun simpatik”.

Domisili semar adalah sebagai lurah karangdempel / (karang = gersang) dempel = keteguhan jiwa. Rambut semar “kuncung” (jarwadasa/pribahasa jawa kuno) maknanya hendak mengatakan : akuning sang kuncung = sebagai kepribadian pelayan.

By : Jacks Padmalukito

Wayang Bathoro

Wayang Kurowo
Prabu Duryudana (1)Minolta DSC

Wayang Mahabharata



Kamis, 02 Desember 2010



Jatidiri dan Sifat Kepemimpinan Kresna

Orang mempelajari cerita pewayangan kebanyakan perhatiannya tertuju kepada judul cerita dan isi pokok ceritanya. Tetapi orang sering ingin mempelajari lebih dalam, ingin mengetahui unsur-unsur cerita yang membentuk struktur ceritanya, unsur yang menjadi perhatian mereka antara lain tema dan tokoh.


Sri Bathoro Kresno ( 02 )


Nama Kresna didapat dalam Regweda. Diceritakan, Kresna muncul sebagai anak Dewaki yang pandai dan bijaksana. Ada lagi nama Kresna, nama seorang resi anak laki-laki Wiswaka. Dewa besar bernama Kresna bersama sepuluh ribu pengikut melakukan pengrusakan, kemudian dikalahkan oleh Indra. Dalam syair Weda diceritakan limapuluh ribu Kresna terbunuh. Dalam mitologi India diceritakan Kresna adalah pahlawan paling cemerlang, dewa paling populer. Ia adalah awatara Wisnu yang kedelapan, bahkan dikatakan jelmaan Dewa Wisnu. Kresna juga dikenala dalam banyak legenda dan fable, hidup dalam cerita epos. Kresna ikut mengambil bagian dalam cerita Mahabharata. Cerita-cerita pendek banyak yang mengangkat Kresna sebagai dewa.

By : Jacks Padmalukito

Sri Bathoro Kresno ( 03 )

Tragedi bangsa Yadawa

Kresna menghadiri perjudian antara Yudhistira dengan keluarga Korawa. Ketika Draupadi dipertaruhkan dan kalah, ia ditarik oleh Duhsasana masuk ke balai agung. Duhsasana melucuti pakaian Draupadi, tetapi Kresna segera menggantikan pakaian yang dilepas itu. Karena kalah berjudi, Pandawa dibuang ke hutan. Setelah berakhir masa pembuangan bagi para Pandawa, Kresna hadir dalam perundingan dan menganjurkan penyelesaian secara damai. Kresna kembali ke Dwaraka, Arjuna dan Duryodhana mengikutinya. Masing-masing berusaha untuk menarik Kresna agar berpihak kepadanya. Kresna menolak ajakan mereka, ia tidak akan aktip dalam perang yang mungkin terjadi, sebab ia mempunyai hubungan saudara terhadap mereka. Ia mengajukan usul, 

 By : Jacks Padmalukito